memuat…
Guru yang mengikuti program Pendidikan Mobilisasi Guru didorong untuk menjadi pemimpin pendidikan. Foto/Dok/SINDOnews.
JAKARTA – Sebanyak 11.730 guru mengikuti program Pendidikan Mobilisasi Guru (PGP) angkatan ke-8. Mereka akan dilatih untuk menciptakan pendidikan yang menyenangkan bagi siswa.
Perjuangan membangun peradaban melalui pendidikan tidak hanya membahas kurikulum dan hasil belajar. Bukan hanya mengajar dan mendidik.
Namun, melahirkan para reformis yang akan menjawab tantangan zaman dan masa depan. Pemikiran Ki Hadjar Dewantara merupakan keinginan dari Dirjen Guru dan Sumber Daya Pendidikan (GTK) Kemendikbud, Nunuk Suryani, kepada para guru PGP angkatan 8.
Baca juga: 5 Siswa MAN 2 Makassar Lolos Ajang Matematika Internasional di Korea Selatan
PGP adalah program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan melalui pelatihan dan pembinaan yang berfokus pada kepemimpinan pembelajaran sehingga guru dapat menggerakkan komunitas belajar yang dapat menciptakan Pembelajaran Gratis bagi siswa.
Nunuk berpesan kepada para calon guru untuk bersabar dalam menjalani pendidikan beberapa bulan ke depan dan terus menempa diri, belajar, dan saling berbagi.
Baca juga: Inspirasi, 3 Siswa MAN 4 Jakarta Diterima Di 13 Universitas Top Dunia
“Pendidikan Motivasi Guru bertujuan untuk mendorong guru menjadi pemimpin pendidikan yang dapat menciptakan rasa aman, nyaman, dan bahagia bagi siswa,” ujarnya, melalui siaran pers, Sabtu (13/5/2023).
Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah dan Tenaga Kependidikan (KSPS Tendik) Praptono mengatakan, jumlah guru yang mengikuti PGP 8 sebanyak 11.386 peserta reguler dan 344 peserta rekognisi sehingga total guru menjadi 11.730 orang.
“Ini baru tahap 1, bulan Juli akan ada tahap 2, targetnya 9.000 peserta sehingga jumlah di kelas ini bisa 20.000 guru,” ujarnya.
Sampai saat ini Pendidikan Mobilisasi Guru sudah selesai sampai angkatan 5. Sedangkan angkatan 6 dan 7 sedang dalam proses pendidikan tahap akhir.
“Total dari 5 angkatan ini sebanyak 24.038 Guru Aktivis dan mereka akan diangkat secara bertahap sebagai kepala sekolah dan pengawas sekolah,” pungkasnya.
(TIDAK)