memuat…
Relawan GMP menyerahkan alat pertanian dan bibit kopi kepada sekelompok petani kopi di kawasan Gunung Manglayang, Kabupaten Bandung, Jumat (31/3/2023). Foto/Dok. SINDOnews
BANDUNG – Relawan Ganjar Muda Padjajaran (GMP) memberikan bantuan alat pertanian dan bibit kopi kepada kelompok petani kopi di kawasan Gunung Manglayang, Desa/Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung.
Secara simbolis, bantuan tersebut diserahkan oleh Direktur Program GMP Boy Ramdhan kepada perwakilan Kelompok Tani Putera Manglayang, Ilman. Jumlah petani dalam kelompok ini puluhan orang.
Boy menuturkan, kegiatan ini merupakan bentuk apresiasi kepada petani kopi yang telah menghasilkan kopi arabika di ketinggian 1400 mdpl. Bantuan diberikan sesuai dengan kebutuhan petani kopi.
“Kami GMP bantu petani kopi. Ada bibit kopi, alat pertanian dan penyemprot pupuk,” kata Boy di lokasi, Jumat (31/3/2023).
Dalam kegiatan ini juga dilakukan penyuluhan kopi oleh petani kopi profesional. Upacara tersebut dihadiri oleh sejumlah komunitas dan petani kopi lainnya.
Kedepannya, GMP akan mengadakan pelatihan pemasaran kopi dan pendampingan pemasaran. Petani kopi juga bisa merek kopi sendiri.
Saat ini petani menjual kopi ke tengkulak. Hal ini membuat harga jual kopi lebih murah dibandingkan menjual langsung ke masyarakat.
GMP akan terus membantu masyarakat khususnya petani kopi. Hal ini merupakan bagian dari komitmen GMP terhadap petani kopi di Jawa Barat, khususnya di kawasan Gunung Manglayang.
“Kami berharap (bantuan ini membuat) jumlah hasil panen meningkat dan mampu memberikan nilai lebih bagi hasil pertanian mereka,” ujarnya.
Sedangkan Ilman menyambut baik dan antusias dengan apa yang diberikan oleh GMP. Ia mengucapkan terima kasih kepada GMP dan mendoakan agar Ganjar Pranowo bisa menjadi Presiden pada tahun 2024. “Semoga apa yang dicita-citakan para sahabat GMP tercapai,” ujarnya.
Selain itu, Ilman dan petani kopi menjelaskan kepada GMP tentang kopi Manglayang di kebun kopi yang mereka kelola. Mulai dari menunjukkan kopi yang layak dipetik, dan melakukan petik.
Kemudian pengolahan kopi dengan mesin yang ada. Berikut contoh kopi arabika yang sudah diolah dan siap seduh.
Ilman mengatakan, perkebunan kopi di Manglayang mencapai 150 hektare. Sedangkan kopi yang dikelola kelompok sekitar 30 hektar dengan varietas arabika. Panen dilakukan sekali atau dua kali setahun, mencapai 30-40 ton.
(hari)