memuat…
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah membuat beberapa penemuan untuk memecahkan masalah guru honorer. Foto/Dok/SINDOnews.
JAKARTA – Masalah guru honorer tidak hanya di bidang kesejahteraan tetapi juga tergantung pada pengangkatannya sebagai ASN. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mencoba menyelesaikan masalah ini dengan beberapa penemuan.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengaku diamanatkan untuk menuntaskan masalah guru honorer sejak dilantik pada 2019 lalu.
“Dari awal memang menjadi prioritas saya dan tim di Kemendikbud. Alhamdulillah masalah ini semakin teratasi meski banyak tantangan yang menghadang,” ujar Nadiem, melalui siaran pers, Sabtu (15/4/2023).
Usai dilantik, Nadiem dan Kemendikbud pun berupaya menyelesaikan persoalan guru honorer yang sudah berlangsung bertahun-tahun. Melalui rekrutmen guru PPPK ada beberapa perubahan positif yang perlu dicapai.
Baca juga: 544.292 Guru Honorer Lolos Pilkada ASN PPPK, Nadiem Selamat
Misalnya, adanya perubahan status guru dari honorer menjadi PPPK, sehingga membawa jaminan kesejahteraan ekonomi guru melalui gaji dan tunjangan profesi.
Kemudian, perubahan status yang memungkinkan lebih banyak guru mengikuti program peningkatan kompetensi dan sertifikasi. Ketiga, memberikan solusi terhadap kebutuhan guru di daerah.
Sedangkan di tahun 2021 atau bertepatan dengan pandemi, upaya mengubah nasib guru akan terjadi untuk pertama kalinya dalam sejarah. Dengan kata lain, pemprov berhasil mengusulkan pembentukan lebih dari 513.000 guru ASN PPPK.
Rekor ini membuktikan bahwa guru honorer mendapatkan kesempatan yang luas dan adil untuk menjelaskan statusnya.
“Meski di masa pandemi dengan berbagai keterbatasan, kita sudah banyak melakukan terobosan dengan berbagai pihak untuk menyelesaikan masalah guru honorer,” jelas Menteri Nadiem.