memuat…
Ledakan dahsyat di Ponggok Blitar yang menewaskan 4 orang dan merusak 25 rumah masih tergolong low explosive. Foto: Antara
BLITTER – Polres Blitar Kota terus memburu asal muasal bahan bubuk petasan yang meledak di Dusun Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Dari hasil penyelidikan sementara, petasan yang meledak dan menewaskan empat orang serta merusak 25 rumah warga pada tengah malam, Minggu (19/2/2023), diperoleh dari luar Blitar.
“Informasi itu didapat dari desa Blitar. Dan masih kami dalami,” kata Kapolres Blitar AKBP Argowiyono kepada wartawan, Selasa (21/2/2023).
Baca juga: 4 Tewas dan 25 Rumah Rusak, Ledakan Besar di Ponggok Blitar Ternyata Ledakan Rendah
Ledakan petasan itu mengerikan. Suara ledakan terdengar hingga 30 kilometer jauhnya. Kemudian getaran terasa pada radius lebih dari 100 meter. Di tengah ledakan, empat orang tewas dan tiga jenazah berserakan.
Sebanyak 25 rumah rusak, dengan satu rumah di tengah ledakan rata dengan tanah. Ledakan diduga akibat percikan api rokok korban saat berada di dekat tempat tercampurnya bubuk petasan.
Dalam olah TKP, kata Argowiyono, petugas menemukan residu berupa residu belerang atau belerang, kalium dan arang. Ketiga bahan tersebut diduga merupakan bahan bubuk petasan.
Petugas juga menemukan tiga buah panci yang diduga sebagai tempat menyimpan campuran bubuk petasan dan sejumlah puntung rokok. Setiap pot diklaim memiliki kapasitas lima kilogram. Karena itu, bubuk peledak petasan diperkirakan lebih dari 10 kilogram.
“Bahan itu kemudian diolah menjadi bubuk hitam. Mungkin saat peracikan ada yang tidak beres dan menimbulkan reaksi kimia dan langsung meledak,” kata Argo.
Argo mengaku bahan petasan ada di Kota Blitar. Namun informasi yang diperoleh petugas, semua kembang api yang meledak itu berasal dari luar Blitar.
Terkait itu semua, kata Argo, saat ini pihaknya telah memeriksa sedikitnya 10 saksi yang meliputi keluarga korban, teman-teman, dan perangkat desa.
Soal keputusan nanti, apakah akan ditetapkan tersangka atau kasus ditutup, menurut Argo, akan melalui mekanisme perkara.
“Kami masih kejar dari mana asalnya, dari mana asalnya. Ini adalah pekerjaan tim. Penetapan tersangka melalui mekanisme titel,” pungkasnya.
(msd)