memuat…
Bupati Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi, H Romi Hariyanto memberikan pernyataan tegas kepada PT Petrochina Jabung International Ltd dan SKK Migas. iNewsTV/Hendri
TANJAB TIMUR – Bupati Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi, H Romi Hariyanto memberikan pernyataan tegas kepada PT Petrochina Jabung International Ltd dan SKK Migas. Perusahaan migas disebut-sebut hanya menjarah hasil bumi daerah.
Pernyataan tegas tersebut disampaikan Bupati Kabupaten Tanjung Jabung Timur, saat memberikan sambutan pada peresmian kantor Koramil 419/5 Geragai, Selasa (21/3/2023).
Acara tersebut dihadiri pejabat dan masyarakat. Terlihat Komandan Korem 042/Gapu, Brigjen Supriyono dan perwira militer Jambi. Turut hadir Vice President Human Resources and Relations Petrochina Mr. Dencio Renato Boele dan beberapa pejabat perusahaan yang mengelola Blok Jabung.
Awalnya responnya terlihat biasa saja. Namun tiba-tiba Romi meminta izin kepada Danrem untuk berbicara seperti biasa. Ia mengungkapkan, hadir dalam acara tersebut hanya karena mengapresiasi Danrem dan Dandim 0419/ Tanjab.
“Izin Pak Danrem, sebenarnya saya sudah tidak percaya lagi dengan Petro, saya sudah tidak percaya lagi dengan SKK Migas. Saya kira Petro hanyalah perusahaan yang menjarah sumber daya alam Tanjung Jabung Timur dan terus bersembunyi di belakang SKK Migas,” kata Romi.
Romi juga menyebut SKK Migas seperti pengecut Petrochina. Apapun komitmen yang dibangun Petro bersama masyarakat, selalu tidak efektif, dan Romi mengatakan seolah dilindungi oleh SKK Migas.
Izinkan saya Pak Danrem, jika saya punya kekuatan saya akan mengusir Petrochina dari Tanjung Jabung Timur, lanjut Romi.
Romi juga menyatakan dengan tegas kepada Danrem dan para tamu undangan bahwa Pemerintah Daerah Tanjab Timur tidak lagi memiliki hubungan apapun dengan Petrochina. Dia telah memerintahkan seluruh jajaran Pemprov Tanjabtim untuk menghentikan komunikasi dengan Petrochina. Dalam beberapa pertemuan forum CSR, Pemda berhenti mengundang Petro.
Romi melanjutkan, dirinya tidak akan mengganggu aktivitas Petro. Namun, dia akan menutup komunikasi dengan perusahaan yang pada 2011 bermasalah dengan Pemda Tanjabtim.
Saat itu Pemda Tanjabtim menutup 26 sumur migas Petrochina karena belum memiliki izin lokasi. “Mulai sekarang, semua elemen pemprov tidak lagi berhubungan dengan Petro,” katanya sambil bertepuk tangan kepada warga yang hadir.