Memuat…
Dokter Muda Universitas Airlangga (Unair) menemukan vaksin Covid-19 berdasarkan imunoterapi dengan sel dendritik. Foto/Ist
SURABAYA – Varian baru Covid-19 terdeteksi memasuki wilayah Indonesia. Hingga saat ini berbagai penelitian telah dilakukan untuk menemukan formula yang cocok untuk mengatasi virus ini.
Dr Arif Nur Muhammad Ansori SSi MSi, dokter muda Universitas Airlangga (Unair) menemukan vaksin berbasis imunoterapi dengan sel dendritik yang dikembangkan dari hasil penelitian disertasinya.
Baca juga: Beasiswa Jurnalistik BRI 2023 Dibuka Kembali, Cek Persyaratan
Ada berbagai manfaat yang bisa didapatkan dari vaksin ini. “Vaksin ini memiliki berbagai keunggulan seperti aspek kehalalan, respon imun lebih cepat, tidak perlu bahan pembantu, tidak ada penolakan dari tubuh, dan minim efek samping,” ujarnya, Kamis (2/2/2023).
Pria kelahiran 3 Februari 1994 itu melanjutkan, vaksin ini memiliki beberapa keunggulan dibanding vaksin lainnya.
“Vaksin lain masih memiliki berbagai jenis kekurangan seperti efek samping yang parah, reaksi penolakan tubuh, dan aspek kehalalan yang belum terpenuhi,” ujarnya.
Baca juga: Pakar Budaya UI: Akulturasi Budaya Tionghoa Berkontribusi pada Kebhinnekaan Indonesia
Riset yang dilakukan Arif dimulai saat Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia pada Maret 2020. Arif dan tim dari Professor Nidom Foundation melakukan analisis terhadap virus Covid-19. Penelitian yang dilakukan Arif dalam disertasinya berfokus pada protein S atau spike.
Protein yang diperoleh kemudian dipetakan menggunakan metode in silico dan in vitro dimana hasilnya adalah protein terbaik dalam menghasilkan respon imun.
Hasil penelitian juga telah melalui proses penerbitan jurnal ilmiah pada tahun 2020 dan 2021 yang akan masuk dalam jurnal internasional terindeks Scopus baik Q2 maupun Q1.