memuat…
Gempa bermagnitudo 5,9 di Sulawesi Utara disebabkan oleh pergerakan di Pegunungan Talud.
BANDUNG – Gempa berkekuatan 5,6 SR di Kabupaten Talud, Provinsi Sulawesi Utara yang disebabkan oleh pergerakan tanah di sekitar pegunungan Talud. Gempa bumi di daerah ini dapat menyebabkan kerusakan bangunan.
Plt Kepala Badan Geologi M Wafid mengatakan, lokasi pusat gempa berada di dekat wilayah Kabupaten Kepulauan Talaud. Kawasan ini umumnya terdiri dari morfologi dataran pantai dan di tengahnya bergelombang hingga perbukitan terjal. Daerah ini terdiri dari tanah sedang (Kelas D) dan tanah keras (Kelas C).
“Batuan tersebut terdiri dari endapan Kuarter yang terdiri dari endapan pantai, endapan sungai dan pecahan gunung api muda yang sebagian sudah lapuk,” jelasnya.
Menurut dia, endapan kuarter dan pecahan gunung api muda yang telah lapuk bersifat busuk, gembur, lunak, belum memadat (belum memadat) dan memperkuat pengaruh benturan, sehingga rentan terhadap goncangan gempa.
Baca juga: Gempa Tremor Terekam Dari Perut Gunung Karangetang
Berdasarkan letak pusat gempa, data kedalaman dan mekanisme fokus dari BMKG dan USGS, gempa tersebut disebabkan oleh aktivitas zona subduksi ganda punggungan Talaud – Mayu dengan mekanisme sesar naik relatif utara-selatan.
“Penyebab gempa ini beberapa kali mengakibatkan bencana berupa kerusakan bangunan. Gempa terakhir yang merusak kawasan ini terjadi pada 22 Januari 2022 dengan kekuatan 6,1 SR pada kedalaman 12 km,” jelasnya.
Data Badan Geologi, sebaran permukiman yang terdampak gempa tremor sebagian besar berada di Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa sedang hingga tinggi.
Gempa ini tidak menimbulkan tsunami meskipun pusat gempa berada di laut, namun diperkirakan tidak menimbulkan deformasi bawah laut yang dapat memicu tsunami. Wilayah pesisir Kabupaten Kepulauan Talaud tergolong rawan tsunami. Menurut data Badan Geologi, tinggi potensi tsunami di pesisir mencapai sekitar 5,37 m.
“Masyarakat diimbau untuk tetap tenang, mengikuti petunjuk dan informasi dari pejabat BPBD setempat, serta mewaspadai gempa susulan. Jangan terpengaruh oleh hal-hal yang tidak bertanggung jawab terkait gempa dan tsunami,” jelasnya.
Karena wilayah pesisir Kabupaten Kepulauan Talaud tergolong rawan tsunami, upaya mitigasi tsunami perlu ditingkatkan melalui mitigasi struktural dan nonstruktural.
(msd)