liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Geruduk Gudang E-commerce, Warga Depok Minta Perusahaan Pekerjakan Tenaga Lokal

Memuat…

Ratusan warga menyerbu gudang sebuah perusahaan e-commerce di Jatijajar, Tapos, Depok, menuntut perusahaan mempekerjakan warga setempat Foto/SINDOnews/R Ratna Purnama

DEPOK – Ratusan warga menyerbu gudang perusahaan perdagangan elektronik di Desa Jatijajar, Kecamatan Tapos, Depok. Warga menuntut agar perusahaan mempekerjakan warga setempat sebagai pekerja.

“Kami menuntut 30% lapangan pekerjaan lokal terserap untuk lingkungan,” kata perwakilan pengunjuk rasa Heri Mustari, Senin (23/1/2023). Sejauh ini, kata dia, warga belum mendapat informasi tentang lowongan tersebut.

Informasi ini diperoleh dari media sosial dan media online. Warga hanya mendapatkan informasi pekerjaan jika ada acara tertentu. Membaca: Fakta Unik Kota Depok yang Bikin Goyang, Dulunya Nomor 5 Negara

“Jika ada, itu hanya acara yang membutuhkan waktu dua hari atau seminggu untuk menyelesaikannya. Kami menuntut lebih, minimal ada kesempatan untuk menjadi pegawai Jatijajar,” ujarnya.

Heri mengatakan, sesuai kesepakatan sebelum pembangunan gudang, perusahaan e-commerce tersebut akan mempekerjakan 30% penduduk setempat. “Kami ingin kehadiran mereka di sini benar-benar bermanfaat bagi warga dan lingkungan seperti Posyandu, Karang Taruna, PKK, dan sebagainya,” ujarnya.

Ketua RW 09 Kelurahan Jatijajar, Ahmad Tugidi menambahkan, keberadaan perusahaan besar di lingkungan sekitar seharusnya memberikan sisi positif bagi warga. Namun, yang terjadi justru sebaliknya karena air tanah penduduk terserap habis.

“Air tersedot kemana-mana, kebisingan dan gangguan lainnya. Warga malah menjadi penonton dan tidak memiliki kontribusi terhadap lingkungan,” ujarnya.

Sementara itu, Kapolsek Cimanggis, Kompol Fatimah mengatakan, aksi demo berjalan lancar. Sebanyak 200 warga berbicara di depan pintu masuk gudang.

“Tuntutan mereka sesuai kesepakatan pembangunan awal untuk penyerapan tenaga kerja sebesar 30% agar masyarakat menjadi tenaga kerja. Demonstrasi berlangsung kondusif dan perwakilan warga sudah masuk ke dalam untuk menjadi mediator,” ujarnya.

(pusat)