liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
MASTER38 MASTER38 MASTER38 MASTER38 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 COCOL88 COCOL88 COCOL88 COCOL88 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 ZONA69 ZONA69 ZONA69 NOBAR69 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38
SLOT GACOR HARI INI SLOT GACOR HARI INI
Indonesia Jadi Negara dengan Film Terbanyak yang Terpilih di IFFR 2023 Belanda

memuat…

Film Like & Share karya Gina S. Noer merupakan salah satu film Indonesia yang diputar di International Film Festival Rotterdam 2023 (IFFR) di Belanda. Kontributor Foto/MPI.

JAKARTA – Setelah sebelumnya tujuh film pendek Indonesia tayang di Clermont Ferrand International Short Film Festival 2023 di Prancis, kini tujuh film Indonesia terpilih untuk diputar di Rotterdam International Film Festival (IFFR) 2023 di Belanda. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga mengapresiasi hal ini.

Ketujuh film tersebut adalah Like & Share karya Gina S. Noer, Sri Asih karya Joko Anwar, Puisi Cinta Maut karya Garin Nugroho, “Mayday! May Day! Mayday!” oleh Pemberontakan Yonri, Segudang Wajah Penantang Masa Depan oleh Yuki Aditya dan I Gde Mika, Pemindahan Mama Enola oleh Anggun Priambodo, dan Marsiti dan Sapi Sapi oleh Wisnu Surya Pratama.

Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Hilmar Farid mengatakan, kehadiran ketujuh film tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara dengan seleksi terbanyak di festival yang sudah ada sejak 1972 itu. Hilmar pun mengatakan bahwa keberadaan tujuh film ini merupakan prestasi yang membanggakan dan istimewa bagi para sineas Indonesia dan Indonesia.

Baca juga: 20.351 Peserta Ikuti Pelatihan Kurikulum Gratis Lewat Smart MOOC

“Para sineas Indonesia memiliki posisi istimewa di IFFR karena tujuh film kita telah diundang ke festival ini. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan film IFFR yang paling banyak dipilih,” ujar Hilmar Farid yang menghadiri IFFR secara live di Belanda, melalui siaran pers, Sabtu (4/2/2023).

Pada kesempatan lain, Direktur Festival IFFR 2023, Vanja Kaludjercic mengatakan bahwa Indonesia menampilkan berbagai film yang menampilkan kondisi masyarakatnya saat ini. “Film-film yang diputar seperti dari Indonesia menampilkan berbagai film mulai dari box office hingga film-film yang menampilkan masyarakat kontemporer saat ini,” ujarnya.

Sebagai bentuk apresiasi, pemerintah melalui Kemendikbud mendukung kehadiran sineas di IFFR 2023. Kemendikbud juga melalui Ditjen Kebudayaan juga membuka beberapa peluang kerja sama dengan pemerintah Belanda, seperti seperti di bidang produksi, dokumenter, hingga pemutaran khusus di Indonesia untuk film-film Indonesia yang diputar di festival luar negeri.

Baca juga: Terbaru! Hasil Seleksi Guru PPPK Tahun 2022 Akan Diumumkan Pertengahan Februari 2023

“Tentunya kami (pemerintah) akan terus mendukung dan memperkuat ekosistem perfilman Indonesia dengan membuka berbagai peluang kerja sama. Salah satu contohnya adalah bagaimana kita akan menampilkan film-film Indonesia yang diputar di festival-festival luar negeri, khususnya di tanah air kita,” kata Hilmar.

Hal senada disampaikan Direktur Film, Musik, dan Media Kemdikbud Ahmad Mahendra menegaskan Kemendikbud akan selalu hadir untuk perfilman Indonesia termasuk dukungan terhadap
pembuat film dan film yang diputar di festival luar negeri.

“Tentunya ini merupakan prestasi yang membanggakan bagi kita semua. Untuk itu, kami pasti akan terus hadir dan mendukung karya-karya sineas baik di luar maupun di luar negeri,” kata Mahendra.

Sekadar informasi, Direktorat Jenderal Kebudayaan melalui Direktorat Film, Musik, dan Media Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membuka peluang kerjasama bidang produksi film dengan Netherlands and Netherland Film Fonds. Kolaborasi ini berupa proyek percontohan untuk pengembangan bersama film dokumenter pendek yang akan dimulai pada tahun 2023.

Selain itu, kunjungan ini juga membuka peluang kerjasama Festival Film Indonesia (FFI) dengan IFFR (International Film Festival) dan IDFA (Amsterdam International Documentary Festival), keduanya merupakan festival bergengsi di negeri kincir angin tersebut.

(TIDAK)