memuat…
Srikandi Ganjar, Jawa Barat, mengundang sejumlah anak muda ke Homieside Coffee & Eatery, Kecamatan Sadang Serang, Kota Bandung, Sabtu (4/2/2023). Foto/Dok. SINDOnews
BANDUNG – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyatakan pada tahun ajaran 2020/2021 ada ribuan anak putus sekolah di Indonesia. Dari segi ruang, jumlah anak sekolah terbanyak berada di Jawa Barat dengan total 10.884 siswa.
Jumlah tersebut sudah termasuk anak-anak yang tidak bersekolah di tingkat SD, SD, SMP, dan SMK Negeri dan Swasta.Juru Bicara Srikandi Jabar Vurry Bilqis mengaku khawatir dengan situasi tersebut.
Menurutnya, banyak faktor yang menyebabkan siswa putus sekolah. “Banyak faktor yang melatarbelakangi mereka putus sekolah, seperti masalah ekonomi, suka bermain sampai menikah dini atau memilih bekerja,” ujar Vurry dalam Sosialisasi Pemuda Putus Sekolah Berpotensi Wirausaha, di Homieside Coffee & Eatery, Kecamatan Sadang Serang, Kota Bandung, Sabtu (4/2/2023).
Menyikapi hal tersebut, Srikandi Ganjar West Java Volunteers berinisiatif membantu pemerintah fokus pada program peningkatan mutu pendidikan. “Khusus untuk mahasiswa yang berada di bawah garis kemiskinan di Jawa Barat,” lanjutnya.
Srikandi Ganjar, Jawa Barat, mengajak sejumlah anak muda, khususnya perempuan yang akan drop out tahun 2020/2021. Mereka kemudian memberikan pendidikan dan bantuan.
“Kami mengadakan semacam kegiatan penyuluhan bagi ibu-ibu putus sekolah. Selain memberikan bantuan berupa program kejar paket dan pendampingan kewirausahaan kepada ibu-ibu putus sekolah di Kota Bandung,” ujarnya. .
Diharapkan dengan adanya kegiatan ini para wanita lebih mampu mengatur dan mempersiapkan masa depannya dengan lebih baik. “Tentunya kami berharap kegiatan ini dapat memotivasi mereka untuk lebih peduli terhadap pendidikan. Belum lagi mereka sudah ada penggantinya, sehingga jangan sampai generasi selanjutnya mengalami hal yang sama,” terangnya.
(hari)