memuat…
Jakarta akan segera memasuki musim kemarau. Karena itu, warga diimbau untuk menghemat air menghadapi perubahan musim. Foto: SINDOnews/Dok
JAKARTA – Jakarta akan segera masuk musim kemarau. Untuk itu, warga diimbau untuk menghemat konsumsi air untuk menanggapi perubahan musim.
“Kami menghimbau kepada seluruh warga Jakarta untuk mulai melakukan penghematan air sesuai dengan kebutuhannya. Secara berkala periksa kondisi pipa ledeng di rumah jika ada kebocoran, dan lakukan penataan untuk menyiram tanaman atau membersihkannya agar hemat air,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji, Jumat ( 28/4/2023).
Isnawa juga mengimbau warga Jakarta untuk menjaga kesehatan tubuh selama musim kemarau dan mengurangi intensitas aktivitas di luar ruangan pada siang hari. Terutama pada rentang waktu 11.00-15.00 WIB.
“Pastikan tubuh cukup terhidrasi dengan banyak minum air putih, hindari minuman berkafein, minuman berenergi, alkohol dan minuman manis. Kenakan pakaian yang ringan dan longgar, serta selalu gunakan tabir surya minimal 30 SPF saat keluar rumah,” ujarnya.
Isnawa menyebutkan beberapa penyakit yang perlu diwaspadai saat musim kemarau seperti mual, muntah, pusing, diare, batuk/pilek, bahkan Infeksi Saluran Pernapasan (ISK). Jika Anda mengalami hal tersebut, Anda dapat segera melakukan pemeriksaan di fasilitas kesehatan terdekat atau segera menghubungi layanan darurat Jakarta Siaga 112 untuk penanganan lebih lanjut.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya memperkirakan musim kemarau pada 2023 akan datang lebih awal. Untuk wilayah Jakarta diprediksi akan memasuki musim kemarau pada Juni 2023. Puncak musim kemarau diprediksi terjadi pada Agustus 2023.
BPBD DKI Siapkan Langkah Mitigasi
Isnawa menjelaskan, BPBD DKI Jakarta telah menyiapkan beberapa langkah mitigasi untuk menghadapi musim kemarau. BPBD DKI masih berkoordinasi dengan berbagai unsur Organisasi Perangkat Daerah (OPD), BUMD, dan instansi terkait.
Koordinasi dilakukan antara lain dengan PAM Jaya, Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disgulkarmat), Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, Jasa Konstruksi Jalan, dan Satpol PP. , untuk mengantisipasi dampak musim kemarau dan menjamin ketersediaan air bersih bagi warga Jakarta.
BPBD DKI Jakarta juga memastikan sarana dan prasarana pendukung penyediaan air bersih siap digunakan saat dibutuhkan. Ada beberapa fasilitas operasional yang telah dinotifikasi, yaitu 67 unit mobil tangki, 46 unit tandon air, 9 unit stasioner Instalasi Pengolahan Air (IPA) dan 7 unit stasioner IPA, untuk mengantisipasi kekurangan air bersih. di wilayah Jakarta.