liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
MASTER38 MASTER38 MASTER38 MASTER38 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 COCOL88 COCOL88 COCOL88 COCOL88 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 ZONA69 ZONA69 ZONA69 NOBAR69 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38
SLOT GACOR HARI INI SLOT GACOR HARI INI
KDRT Perempuan di KBB Terbanyak, Jarang Lanjut ke Proses Hukum

memuat…

BANDUNG BARAT – Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Bandung Barat (KBB), menyatakan kasus kekerasan terhadap perempuan paling banyak ditangani.

Berdasarkan data yang tercatat sepanjang tahun 2023, terdapat 14 kasus kekerasan terhadap perempuan di KBB. Itu terdiri dari 6 kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan 8 kasus di luar KDRT. Sementara itu, terdapat 7 kasus kekerasan terhadap anak.

“Kasus kekerasan terhadap perempuan mendominasi. Ini seperti fenomena gunung es yang sulit dihilangkan dan malah terus meningkat,” ujar Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, DP2KBP3A KBB, Rini Haryani, Rabu (31/5). /2023).

Menurutnya, kasus KDRT dalam keluarga yang menimpa perempuan tanpa penghasilan seringkali berakhir dengan damai karena terjebak dalam ketidakberdayaan. Seperti kasus terakhir yang dilaporkan dan ditangani oleh DP2KBP3A di Kabupaten Lembang yang menimpa seorang ibu rumah tangga.

Baca juga: Konvoi Kendaraan Dinas Wakil Bupati Pangandaran Bertabrakan Satu Persatu di Ciamis

“Ada ibu rumah tangga yang mengalami KDRT dari suaminya. Dia tidak sempat membawa kasusnya ke pengadilan, korban lebih memilih diperlakukan KDRT,” ujarnya.

Korban memberikan alasan bahwa ia tidak memiliki penopang lain selain suaminya. Dia tidak mampu membesarkan kedua anaknya sebagai ibu rumah tangga tanpa penghasilan. Hal ini diperparah dengan sikap lingkungan yang tidak mendukung pelaporan kasus KDRT.

Diakui Rini, situasi ini merupakan persoalan yang cukup pelik. Di satu sisi, ia ingin membantu menyalurkan bantuan agar para korban tidak terjebak ketakutan. Namun, korban malah menarik diri dari kasus tersebut karena tidak berani mengambil resiko.

Ia tidak menampik munculnya laporan publik tentang kekerasan terhadap perempuan dan anak, menunjukkan bahwa masyarakat mulai melek huruf untuk berani mengungkapkan kasus yang menimpa mereka. Selain itu, sosialisasi terkait kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak juga dilakukan secara besar-besaran.

“Kami melakukan edukasi dan sosialisasi, melalui komunikasi dan informasi, tapi semua kembali kepada korban. Apakah kasus KDRT yang dideritanya ingin diproses hukum atau tidak, kami tidak bisa mengintervensi,” pungkasnya.

(msd)