Memuat…
Direktorat Jenderal Pendidikan Kementerian Agama menggelar Konferensi Internasional di Jakarta. Konferensi ini mengangkat tema ‘Percepatan Transformasi Digital Madrasah’. Foto/Dokumen/Kepala Direktorat Pendidikan
JAKARTA – Direktorat Jenderal Pendidikan Islam ( Direktorat Jenderal Pendidikan ) Kementerian Agama menggelar Konferensi Internasional di Jakarta. Konferensi ini mengangkat tema ‘Percepatan Transformasi Digital Madrasah’.
Plt Deputi Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas Subandi, dalam sambutannya berkomitmen untuk meningkatkan kualitas, akses dan kapasitas pelayanan. pendidikan madrasah .
Baca juga: Kemenag Gelar Lomba Robotika Madrasah di Jogja, Pamerkan Robot Terapan untuk Lingkungan
Menurutnya, diperlukan komitmen bersama untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pelaksanaan pembelajaran melalui kurikulum yang diterapkan, serta kapasitas dan jumlah guru dan tenaga kependidikan yang mumpuni.
“Dalam peningkatan mutu pendidikan madrasah perlu mengalokasikan sumber daya secara proporsional kepada satuan pendidikan madrasah sesuai dengan kontribusinya terhadap layanan pendidikan,” kata Subandi di Jakarta, Rabu (23/11/2022).
Subandi mengatakan Kementerian Agama perlu memikirkan tata kelola madrasah yang baik dalam rangka desentralisasi pendidikan. Hal ini untuk memaksimalkan pemanfaatan sumber dana terutama yang tersedia di daerah untuk kepentingan peningkatan mutu madrasah.
Baca juga: Jabatan Asrama Antar-Islam Resmi Dibuka, Menag: Semangat Sportivitas Adalah Ajaran Agama
Kepala Unit Pengelola Proyek Mewujudkan Janji Pendidikan – Reformasi Mutu Pendidikan Madrasah, Abdul Rouf dalam laporannya mengatakan bahwa penyelenggaraan Konferensi Internasional ini bertujuan untuk mendapatkan pandangan dan gagasan dari para pakar pendidikan baik di dalam maupun di luar negeri dalam rangka penyelenggaraan . Roadmap dan Strategi Pengembangan dan Penjaminan Kebijakan Mutu Madrasah.
“Madrasah harus siap menyambut digitalisasi madrasah. Warga Madrasah harus bisa menikmati kemajuan teknologi informasi dan mengambil manfaat sebesar-besarnya untuk pembelajaran dan pendidikan,” ujarnya.
Menurut Rouf, hasil yang diharapkan dari Konferensi Internasional ini adalah rumusan gagasan dan rekomendasi yang akan menjadi bahan penyusunan peraturan Model Pengembangan Madrasah.
Konferensi Internasional yang diselenggarakan pada tanggal 23-25 November 2022 diikuti oleh 197 peserta yang mayoritas merupakan perwakilan dari madrasah swasta dan negeri. Sumber asing berasal dari Australia dan Malaysia, dan sumber dalam negeri berasal dari praktisi dan pakar pendidikan.
(mpw)