memuat…
Tim MTsN 10 Sleman berhasil meraih medali perak dalam kompetisi ASEAN Innovative Science Environmental and Entrepreneur Fair (AISEEF) 2023. Foto/Dok/MTsN 10 Sleman
JAKARTA – Inovasi kerja siswa madrasah Negeri Tsanawiyah (MTsN) 10 Sleman berupa biofilter berbahan dasar daun Ketapang atau Ketapang Leaf Biofilter (KLIFIT) telah mendapatkan penghargaan dengan prestasi internasional.
Riset ini berhasil meraih medali perak pada “ASEAN Innovative Science Environmental and Enterprenuer Fair (AISEEF) 2023”.
Baca juga: 29.237 Siswa Ikuti SNPDB 2023, Seleksi Masuk Madrasah Aliyah Unggul
AISEEF diselenggarakan oleh Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang pada tanggal 25 Januari 2023. Lebih dari 365 tim dari 15 negara mengikuti kompetisi ini.
Tim MTsN 10 Sleman terdiri dari Arya Dimas Pandhutanaya, Danastri Brahmi Muhtadi, dan Muhammad Sajad Muflih. Penelitian mereka dilatarbelakangi oleh kekhawatiran akan tingginya tingkat pencemaran air oleh limbah deterjen rumah tangga sehingga pH tinggi, berwarna keruh, dan dapat mengancam kelangsungan hidup organisme.
“KLIFIT dibuat karena kami melihat peningkatan PH air yang disebabkan oleh limbah rumah tangga dari penggunaan deterjen. Itu bisa mengakibatkan air keruh dan bisa mengancam kelangsungan hidup organisme,” kata Arya Dimas dalam siaran pers, Minggu (26/2/2023).
Baca juga: Teliti Bullying di Sekolah, Siswa MTsN 9 Bantul Raih Juara II Pameran LKTIN AU 2023
Arya menambahkan biofilter daun ketapang mampu menurunkan tingkat pencemaran air dari limbah rumah tangga hingga 60%. Hasil inovasi ini juga dapat dimanfaatkan dalam kehidupan manusia.
“KLIFIT memiliki komposisi daun ketapang, granit, batu porselin, karbon aktif, pasir silika, saleratus, dan tawas kalium. Perpaduan bahan-bahan tersebut dapat menjernihkan air, menetralkan pH, mengentalkan detergen atau shampo, dan menormalkan TDS,” ujar Arya.
Pembimbing tim peneliti MTs N 10 Sleman, Risa Ambarwati menjelaskan, ketiga siswa binaannya tampil maksimal di depan komentator.