Memuat…
Satu unit alat berat membersihkan puing-puing tembok Sekolah Embun Pagi yang menimpa dua rumah dan satu mobil warga Lorong Haji Wawang II, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur. Foto: MNC Portal Indonesia/Muhammad Farhan
JAKARTA – Lurah Pondok Kelapa Rasikin meminta pihak Pesantren Emun Pagi membersihkan material tersebut tembok itu runtuh pada Senin 28 November 2022. Pasalnya, puing-puing material dari tembok setinggi 3,5 meter dan panjang 30 meter telah menutupi akses jalan anggota Gang Haji Wawang II, Kelurahan Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur.
“Karena mereka (sekolah) tukangnya juga banyak. Sebentar saya minta mereka bersih-bersih,” kata Rasikin saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (30/11/2022). Baca juga: Pondok Kelapa Sekolah Tembok Embun Pagi Runtuh, 2 Rumah dan 1 Mobil Rusak
Rasikin mengatakan, warga RT 08 RW 08 yang terdampak harus mencari jalur alternatif melalui Jalan Kapin Raya untuk bisa beraktivitas. Ini karena pintu masuk yang tertutup.
“Nanti kalau mereka (sekolah) kekurangan tenaga, saya mau bantu pasang PPSU Desa. Rumah yang paling dekat dan terdampak (jalan) sekitar 10-20 rumah,” kata Rasikin.
Sebelumnya diketahui bahwa tembok yang runtuh tidak menimbulkan korban jiwa. Namun, dua rumah dan satu mobil rusak akibat tembok yang runtuh.
“Makanya saat hujan kemarin, temboknya kemasukan air hujan dan roboh. Awalnya temboknya miring, jadi butuh waktu lama untuk benar-benar roboh,” jelas salah seorang warga, Muhayan (53), kepada wartawan.
Menurut Muhayan, warga sudah melaporkan kemiringan tembok ke pihak sekolah. Namun, lanjut Muhayan, sekolah Embun Pagi tidak menanggapinya dengan serius. Baca juga: MTs 19 Kasus Tembok Runtuh Tingkatkan Penyelidikan, Polisi Periksa Kepala Sekolah
“Sudah lama tidak mulai miring, sudah dua bulan lebih. Tapi baru seminggu ini kemiringannya semakin parah. RT juga ingin bertemu dengan pihak sekolah sebelumnya,” ujarnya.
(mhd)