memuat…
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa melaksanakan salat Tarawih di Masjid Agung Sewulan Kyai Ageng Basyariah Agung, di Dusun Sewulan Wetan, Datangan, Madiun, Selasa (28/3/2023) malam. foto SINDOnews
SURABAYA – Gubernur Jawa Timur (Jawa Timur) Khofifah Indar Parawansa melaksanakan salat tarawih di Masjid Agung Sewulan Kyai Ageng Basyariah, di Dusun Sewulan Wetan, Desa Sewulan, Kecamatan Datangan, Kabupaten Madiun, Selasa (28/3/2023) malam.
Khofifah mengatakan bahwa Kyai Ageng Basyariah merupakan ulama yang konsisten mengajarkan nilai-nilai spiritual sebagai lokomotif perubahan. Salah satu keberhasilan Kyai Ageng Basyariah adalah memperjuangkan Sunan Pakubuwono II dalam perebutan tahta Mataram Kartasura melawan Sunan Kuning.
“Kyai Ageng Basyariah adalah seorang pemimpin sekaligus ulama. Dengan ilmu agama yang mendalam, Kyai Ageng berperan besar dalam mengembalikan kekuasaan Sunana Pakubuwono II,” ujar Khofifah, Rabu (29/3/2023).
Dihimpun dari berbagai sumber, Kyai Ageng Basyariah atau Raden Mas Bagus Harun adalah leluhur presiden keempat Republik Indonesia, KH. Abdurrahman Wahid ( Gusdur ) dari KH. Wachid Hasyim. Kyai Ageng Basyariah dikenal sebagai sosok yang cerdas, alim dan rendah hati.
Bagus Harun (Basyariah) adalah anak dari Adipati Ponorogo yang pernah menjadi murid di Tegal Sari Ponorogo. Ketika Paku Buwono II mengungsi ke Tegal Sari karena Keraton Solo diambil alih oleh Mas Garendi (Sunan Kuning).
Paku Buwono II meminta bantuan Kyai Tegal Sari Ponorogo, Kyai memerintahkan muridnya Bagus Harun (Basyariah), setelah berhasil mengalahkan Raden Mas Garendi, akhirnya Bagus Harun (Basyariah) mendapat hadiah berupa Reverse dari Paku Buwono II.
Lalu RM. Bagus Harun (Basyariah) kembali ke Tegal Sari Ponorogo, juga dapat Tanah Perdikan di Sewulan. Kemudian didirikan masjid dan pondok pesantren sebagai usaha dakwah oleh Bagus Harun (Basyariah).
Atas perjuangannya, Kyai Ageng Basyariah ingin diangkat menjadi Adipati Banten. Namun, ia menolak dan memilih kembali ke pesantren. “Sifat kerendahan hati perlu diteladani, bahwa ketika meraih kesuksesan, seseorang perlu tetap rendah hati,” tambah Khofifah.
Pada tahun 1740 M, Kyai Ageng Basyariah membangun Masjid Agung Sewulan yang hingga kini masih berdiri kokoh.
Sedangkan garis keturunan diambil dari nenek Presiden Keempat Gus Dur, masih keturunan Bagus Harun (Basyariah) dan ketika masih kecil, Presiden Keempat Gus Dur pensiun di Sewulan.
Jika ditelusuri ke atas, Bagus Harun (Basyariah), putra Adipati Ponorogo, cicit Panembahan Senopati, dan jika ditarik lebih jauh, merupakan keturunan salah satu Raja Majapahit, Bhre. Brawijaya.
(mengenakan)