memuat…
Rektor UT Prof Ojat Darojat pada saat penyerahan Perjanjian Kontrak Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PkM) UT 2023. Foto/YouTube UT.
JAKARTA – Universitas Terbuka (UT) menaksir Rp 44 miliar untuk dana penelitian pada 2023. Dosen juga didorong untuk melakukan penelitian agar tercipta banyak inovasi dari universitas yang bermanfaat bagi masyarakat.
Rektor UT Prof. Ojat Darojat mengatakan, tahun lalu anggaran riset yang terserap di UT sebesar Rp 37,3 miliar. Akhir tahun ini ia mengalokasikan anggaran riset Rp 44 miliar.
Hal itu disampaikannya pada Penyerahan Perjanjian Kontrak Penelitian dan Pengabdian (PkM) Universitas Terbuka (UT) Tahun Anggaran 2023 yang digelar hybrid.
Dia mengatakan, anggaran penelitian harus disediakan oleh universitas. UT, katanya, sesuai instruksi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, perlu mengalokasikan anggaran sebesar 15 persen dari total Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) UT.
Baca juga: 7 Rekomendasi Jurusan IPS yang Cocok untuk Wanita, Gaji Tinggi
Ojat menjelaskan, UT sangat mendukung terwujudnya Tridarma Perguruan Tinggi. Tidak hanya dalam pembelajaran, tetapi juga terkait penelitian dan inovasi, serta pengabdian kepada masyarakat.
“Kegiatan ini sangat penting karena berkaitan langsung dengan identitas UT sebagai perguruan tinggi. Sehingga untuk lebih meningkatkan kemampuan riset pegawai UT tahun ini kami perkirakan Rp 44 miliar (anggaran riset),” ujarnya, Senin (20/10). ). /2/2023).
Ojat menjelaskan, dosen dan tenaga pengajar di UT juga didorong untuk melakukan penelitian, baik penelitian kelembagaan maupun penelitian ilmiah. Hal ini baik agar segala sesuatu yang berkaitan dengan program pendidikan masyarakat lebih berkualitas.
Dikatakannya, dosen yang jurnal ilmiahnya masuk S1 publikasi internasional akan diberikan hadiah Rp 30 juta. Selain itu, bagi mereka yang melakukan penelitian, tidak akan terbebani dengan porsi pengajaran yang terlalu tinggi.
Sementara untuk memperkuat penelitian dan kerjasama penelitian, pihaknya saat ini sedang melakukan kerjasama penelitian dengan OU5 (kelompok peneliti dari lima Universitas Terbuka dan Jarak Jauh/PTTJJ anggota Asian Association of Open Universities/AAOU).