memuat…
The World Federation of Christian Students atau Federasi Pelajar Kristen Dunia yang disingkat WSCF memilih Indonesia menjadi tuan rumah Pertemuan Mahasiswa Kristen Dunia. Foto: SINDOnews/Dok
JAKARTA – Federasi mahasiswa Kristen se-Dunia atau World Student Christian Federation disingkat WSCF memilih Indonesia menjadi tuan rumah Pertemuan Mahasiswa Kristen Dunia. Pertemuan akan berlangsung di Jakarta pada pertengahan Juli.
WSCF Global dan WSCF Regional Management, termasuk Asia-Pasifik, Afrika, Eropa, Timur Tengah, Amerika Utara dan Karibia, akan hadir dengan perwakilan dari 50 negara.
Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Jefri Edi Irawan Gultom menjelaskan, “Global Meeting WSCF resmi mengusung tema Envisioning Ecumenical Youth Advocacy and Solidarity in the 21st Century: Human Rights, Gender Justice and Leadership Engagement.
“Rangkaian kegiatan akan dimulai dari tanggal 13 Juli hingga 24 Juli 2023. GMKI sebagai anggota WSCF Global sedang melakukan banyak persiapan untuk menyambut agenda internasional ini,” ujar Jefri dalam keterangannya, Senin (3/7/2023).
Ia menjelaskan pertemuan WSCF di Indonesia secara khusus akan membahas Perdamaian Dunia, Hak Asasi Manusia dan Kesetaraan Gender.
Baca Juga: Jalankan Misi Damai Rusia-Ukraina, Ketua GMKI: Jokowi Ingatkan Kita pada Bung Karno
“Indonesia selalu memberikan opini tentang perdamaian dunia di forum internasional, dan ini menjadi salah satu alasan utama kegiatan ini dilakukan di Jakarta,” ujarnya.
Terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah tak luput dari Pengurus Pusat GMKI yang berhasil memindahkan kantor dan pusat administrasi WSCF Asia-Pasifik di Jakarta pada tahun 2022, dimana sebelumnya berlokasi di Hong Kong. Hal ini disampaikan oleh Yowanda Yonggara, Eksekutif Regional WSCF untuk Asia Pasifik dan Direktur Program Global.
Yowanda, menjelaskan bahwa pemindahan kantor Regional Asia-Pasifik WSCF bukanlah perjuangan yang mudah, karena harus bersaing dengan negara-negara di kawasan Asia-Pasifik, seperti Selandia Baru, Australia, Bangladesh, Bhutan, Hong Kong, India, Jepang , Korea Selatan, Myanmar , Nepal, Pakistan, Filipina, Sri Lanka, Taiwan, dan Timor Leste.
Perpindahan jabatan ini menunjukkan komitmen WSCF terhadap peran dan kontribusi Indonesia dalam memajukan kiprah WSCF di kawasan Asia-Pasifik.
“Ini akan semakin menunjukkan kontribusi Indonesia dalam membangun persatuan ekumenis, dialog antar agama, dan pengembangan kepemimpinan di kawasan Asia Pasifik,” kata Yowanda.
Selain membahas urusan internal WSCF Global, World Christian Student Meeting bulan Juli mendatang juga akan membahas beberapa isu dan merangkum partisipasi WSCF Global dalam menangani isu-isu internasional khususnya Hak Asasi Manusia dan Kesetaraan Gender.
(Hmm)