liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Pertemuan Prabowo-Airlangga Dinilai sebagai Reaksi Koalisi Besar Merespons Langkah PDIP Usung Ganjar

memuat…

Idul Fitri 2023, Ketua DPP Gerindra Prabowo Subianto menjenguk Aburizal Bakrie (Ical) dan Airlangga Hartarto. Foto/Instagram @prabowo

Bogor – Jenderal DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto bertemu dengan elite Golkar yakni Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Aburizal Bakrie dan DPP Golkar Jenderal Airlangga Hartarto pada momentum Lebaran 2023. Pertemuan ini dipandang sebagai respon terhadap kondisi politik jelang Pilpres 2024 .

Demikian disampaikan pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga. Menurut dia, pertemuan ini menandakan Gerindra dan Golkar akan bergandengan tangan di Pilpres 2024.

“Rapat itu juga sebagai respon PDIP yang mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai capres. Prabowo sepertinya bergerak cepat meyakinkan Golkar dan Gerindra di Pilpres 2024,” kata Jamiluddin, Senin (24/4/2023).

Langkah cepat itu, kata dia, diperlukan agar Golkar tetap memiliki komitmen untuk membentuk Gabungan Besar, atau setidaknya berkoalisi dengan Gerindra.

Karena kelanjutannya, Golkar dipandang paling berpengaruh di Gabungan Indonesia Bersatu (KIB). “Bagi Prabowo, keberadaan Golkar akan menjamin peluangnya untuk tetap menjadi capres. Sebab, jika Golkar ingin berkoalisi, Prabowo tidak lagi khawatir tertinggal dari PKB,” kata Jamiluddin.

Namun, Jamiluddin menilai ajakan itu berpeluang Prabowo menawarkan Airlangga sebagai wakil presiden jika Golkar mau bergabung dengannya.

Tawaran itu, lanjutnya, tentu layak diberikan kepada Airlangga. Sebab, dengan elektabilitas Airlangga saat ini, posisi wakil presiden tentu paling cocok untuknya.

“Golkar juga akan realistis soal ini,” ujarnya.

Jamiluddin mengatakan, jika hal itu bisa diwujudkan, maka Gerindra dan Golkar cukup mendukung pasangan Prabowo-Airlangga.

“Prabowo tidak perlu lagi khawatir tertinggal dari PKB. Sedangkan Golkar juga tidak perlu khawatir tertinggal dari PAN dan PPP,” kata Jamiluddin.