memuat…
Pemprov DKI Jakarta saat ini sedang mempertimbangkan nama Ali Sadikin sebagai nama Jalan Kebon Sirih di Ibu Kota. Foto Perpustakaan Nasional DOK
JAKARTA – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini sedang mempertimbangkan nama Ali Sadikin untuk dijadikan nama Jalan Kebon Sirih di Ibu Kota. Perubahan nama tersebut dimaksudkan untuk menghormati jasa Gubernur Jakarta periode 1966-1977.
Selain jalan, Pemprov DKI Jakarta juga mengusulkan nama Ali Sadikin sebagai nama gedung di ibu kota. Lantas, seperti apa sosok Ali Sadikin yang sebenarnya? untuk mengetahuinya lebih lanjut, simak ulasan berikut ini.
Profil Ali Sadikin
Lt. Jenderal KKO (Purn) Ali Sadikin adalah seorang perwira tinggi (pati) Angkatan Laut (AL) yang pernah menjadi Gubernur DKI Jakarta. Ia diangkat oleh Presiden Soekarno sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 28 April 1966.
Selama memimpin Kota Jakarta, pria kelahiran 7 Juli 1926 ini selalu berusaha memoles wilayah Jakarta dengan kreativitas tinggi dan sikap tegas. Hingga disebut-sebut sebagai Gubernur yang banyak berjasa dalam pembangunan Kota Jakarta.
Sebelum menjadi Gubernur, jabatan militernya tergolong sangat baik. Pria yang biasa disapa Bang Ali ini sebelumnya aktif di TNI Angkatan Laut memegang berbagai jabatan penting di kemiliteran.
Dalam sejarahnya, Letkol. Kolonel Ali Sadikin pernah menjabat sebagai Wakil Panglima TNI Angkatan Laut, Menteri Perhubungan Laut pada Kabinet Kerja, dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman atau yang juga dikenal sebagai Menteri Perhubungan Laut pada Kabinet Dwikora.
Semasa menempuh pendidikan, Bang Ali lulus dari Sekolah Tinggi Maritim (SPT) yang kini menjadi Politeknik Maritim Semarang. Selain itu, ia juga menempuh pendidikan militer lainnya di US Marine Corps School, Amerika Serikat.
Berbekal pengalaman tersebut, Ali Sadikin mampu mengubah wajah Jakarta menjadi lebih baik. Perubahan kota Jakarta dimulai dengan dibangunnya Taman Ismail Marzuki, dilanjutkan dengan dibangunnya Kebun Binatang Ragunan, Proyek Senen Impian Jaya Ancol, Taman Monas Ria, Taman Remaja Ria, kota satelit Pluit di Jakarta Utara. , terhadap pelestarian budaya Betawi di kawasan Condet.
Bang Ali juga merupakan tokoh yang mencetuskan lahirnya Pekan Raya Jakarta (PRJ) yang kini lebih dikenal dengan sebutan Pekan Raya Jakarta. Perayaan ulang tahun Jakarta diperingati pada tanggal 22 Juni setiap tahunnya.
Bersamaan dengan itu, berbagai aspek budaya Betawi dihidupkan kembali, mulai dari kerak telor, ondel-ondel, lenong, dan topeng Betawi. Selain itu, masih banyak hal lain yang membuat Ibukota menjadi lebih baik.
Pada Selasa, 20 Mei 2008, Bang Ali meninggal dunia di Singapura dalam usia 80 tahun. Dia meninggalkan lima anak laki-laki dan istri keduanya meninggal lebih dulu.
(balok)