memuat…
YBM BRILiaN bekerjasama dengan Baitul Maal Hidayatullah (BMH) memulai pembangunan tiga ruang kelas pesantren di Kampung Cucu Mare, Kec. Morotai Barat Daya, Kab Pulau Morotai, Maluku Utara, Kamis (22/7/2023). Foto/Ist
JAKARTA – YBM BRILiaN terus berkontribusi untuk kemajuan pendidikan di Indonesia. Yang terbaru, Kamis (21/72023), YBM BRILiaN meresmikan tiga ruang kelas di Cucu Mare Desa Pesantren, Dist. Morotai Barat Daya, Kab Pulau Morotai, Maluku Utara (Malut).
Dalam siaran persnya kemarin (22/7/2023), BRILiaN menyatakan telah diluncurkan tiga ruang kelas di Pondok Pesantren (Ponpes) di Desa Cucu Mare, Kecamatan. Morotai Barat Daya, Kab Pulau Morotai, Maluku Utara merupakan bagian dari Frontier Program yang digagas oleh BRILian.
Program Perbatasan merupakan wujud kecintaan YBM BRILiaN terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia khususnya di Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Terluar (3T) seperti program yang telah dilaksanakan sebelumnya yaitu mendukung dakwah dari pedalaman melalui fasilitas sepeda motor dan pembangunan posko kesehatan di daerah perbatasan.
Pulau Morotai merupakan salah satu pulau di Indonesia bagian utara yang berbatasan dengan Samudera Pasifik dan Filipina. Untuk mencapai lokasi ini dapat diakses melalui jalur udara dua kali seminggu dan jalur laut.
Program Tapal Cancel di Morotai tidak mudah dilaksanakan. Situasi geografis di Morotai menyebabkan akses yang terbatas terutama di bidang pendidikan dan penyebaran dakwah Islam. Untuk itu, YBM BRILiaN bekerjasama dengan Baitul Maal Hidayatullah (BMH) memulai pembangunan tiga ruang kelas yang akan digunakan sebagai kegiatan belajar mengajar oleh 35 siswa, serta kehadiran Dewan Pengawas Syariah YBM BRILiaN melalui program Safari Dakwah di Morotai.
Mewakili Bupati Morotai, Asisten I Kabupaten Morotai Muchlis Bei menyatakan dukungannya terhadap program pendidikan di daerah perbatasan dan mengapresiasi semua pihak yang terlibat dalam pendirian dan pengelolaan pondok pesantren ini.
“Atas nama pemerintah daerah Pulau Morotai, kami sangat bangga dengan hadirnya asrama dan ruang kelas yang dapat menjadi pusat pembentukan karakter dan kepemimpinan. Siswa akan belajar tentang kerja sama, toleransi dan saling menghormati. Insya Allah ini akan menjadi lingkungan yang kondusif untuk tumbuh dan berkembang sebagai pribadi yang bertanggung jawab, berprestasi dan bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Muchlis Bei dalam sambutannya.
Muchlis berharap keberadaan pesantren di wilayahnya dapat menjadi wadah bagi santri untuk memperdalam pemahaman agama, mempelajari nilai-nilai etika, dan mengasah kemampuan akademik. Sementara itu, YBM BRILiaN berharap program ini dapat membawa kesejahteraan bagi masyarakat sekitar dan mencerdaskan kehidupan anak bangsa melalui perwujudan budaya zakat.
(anggur)