memuat…
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bogor Iwan Setiawan. Foto: Dok SINDOnews
Bogor – Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bogor Iwan Setiawan menyatakan tidak ada niat mendiskreditkan Alquran. Penegasan ini menyusul kontroversinya terkait hukuman materai dalam Alquran yang diungkapkan saat menolak isu jual beli.
Peristiwa itu terjadi usai mengikuti rapat koordinasi dengan seluruh kepala Puskesmas Kabupaten Bogor di Lido, Cigombong, Selasa 21 Februari 2023. Usai kegiatan, dirinya melakukan wawancara langsung atau doorstop dengan waktu yang cukup.
Baca juga: Profil Iwan Setiawan Plt Bupati Bogor Gantikan Ade Yasin Ditangkap KPK
Saat berada di dalam kendaraan dan hendak meninggalkan lokasi, salah seorang wartawan mengejarnya menanyakan isu jual beli jabatan di Pemkab Bogor.
“Setelah menghadiri peringatan HUT NU Abad ke-1, saya memberikan instruksi kepada seluruh kepala Puskesmas. Setelah itu ada palang pintu dan saya kira sudah selesai karena waktunya juga cukup lama. Tapi salah satu wartawan yang melakukannya. Atap pintu tanya ke saya siapa yang sudah di dalam mobil. Jadi kendaraan sudah mulai jalan, saat itu saya sampaikan soal ngotot tidak ada jual beli jabatan,” kata Iwan, Senin (27/2/2023). .
Salah Kalimat Tentang Sumpah Al-Quran
Kemudian, karena ingin menegaskan bahwa tidak ada jual beli dalam proses rotasi/perpindahan, Iwan mengeluarkan sumpah sebagai bentuk ikrar tertinggi. Namun, tergesa-gesa, kalimat itu salah tentang sumpah Alquran.
“Sebagai seorang Muslim, karena imam saya adalah Al-Qur’an, saya menjunjung tinggi Al-Qur’an. Saya telah bersumpah demi Allah, demi Rasulullah, demi Al-Qur’an. ada beberapa kalimat saya yang salah karena di luar jangkauan, yaitu posisi lima kegiatan hari itu dan yang terakhir kegiatan. Jadi dalam keadaan lelah dan tiba-tiba ditanya seperti itu, terjadi kesalahan,” dia berkata.
Iwan meminta maaf atas kesalahan kalimat yang berujung polemik. Sebagai orang yang besar di lingkungan pesantren, dia menegaskan tidak ada niat untuk meremehkan Alquran.
“Maaf untuk kalimat yang keluar, itu untuk menekankan. Manusia adalah tempat berbuat salah, kepada seluruh umat Islam saya mohon maaf jika merasa terganggu. Saya lahir di lingkungan pesantren, besar di pesantren Nurul Haq Cisarua, masih dalam keluarga yang sama. Saya banyak belajar di sana dan diajari cara mengagungkan Al Quran. Jadi tidak ada niat ke arah sana,” kata Iwan.
Terkait masalah jual beli, ia dipercaya oleh Menteri Dalam Negeri untuk menjadi Plt Bupati Bogor untuk mengisi kekosongan tersebut. Amanat yang terus dipertahankan, salah satunya adalah menutup segala bentuk posisi jual beli.
“Saat itu saya mendapat instruksi dari aparat penegak hukum yang menangani korupsi untuk tidak jual beli jabatan. Itu amanah yang harus saya pegang dan saya hanya ingin memastikan. sen uang dalam proses rotasi/transfer,” ujarnya.
(Yohanes)